Kalau biasanya dolan ke hotel itu untuk staycation atau makan-makan, Minggu 27 Juli 2024 kemarin beda cerita nih dolaners. Karena aku dan emak-emak blogger Solo menghadiri acara #KEBIntimate dan Cognito Communications Counsellors (@cognitocomms) bersama Kartika Soeminar—seorang NPD Abuse Survivor.
Kartika Soeminar ini adalah seorang yang selama 23 tahun
hidup bersama pasangannya yang seorang NPD. Hingga akhirnya, tahun kemarin (2023) Beliau memutuskan untuk berpisah.
Nah, di tengah keterpurukannya—November 2023—Mbak Kartika
Soeminar ini sampai menulis buku, membuat lagu, dan akhirnya dia memulai
campaign #BrokenButUnBroken. Campaign ini sudah berlangsung di 5 kota loh,
yaitu : Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Solo sebagai kota
kelimanya. InShaa Allah, menyusul juga kota-kota selanjutnya.
Untuk bukunya Mbak Kartika Soeminar ini akan launching di
bulan Oktober. Pun dengan lagunya. Etapi, yang kepengen beli bukunya, bulan
September sudah mulai pre-sale. Jadi, buat dolaners yang mau mengadopsi
bukunya, bisa mulai nabung nih 😊
Oh ya, campaign #BrokenButUnBroken ini juga dihadiri oleh
Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si., Psikolog. Beliau adalah psikolog di Ruah
Sakit St. Elisabeth Semarang.
Kalau ditanya, kenapa sih kok Mbak Kartika Soeminar tuh
capek-capek ngadain campaign dari kota satu ke kota yang lainnya? Padahal loh,
informasi seputar NPD tuh bisa dicari di google ataupun sosial media.
Tujuan Mbak Kartika Soeminar itu, untuk mengedukasi
orang-orang tentang NPD. Biar semakin banyak yang paham tentang apa itu NPD.
Apa sih ciri-ciri NPD? Bagaimana cara menghadapi NPD?
Jadi,
mari kita bahas tentang NPD ini…
Apa sih NPD itu? Apakah Narsis itu NPD?
NPD atau #Narcisstic Personality Disosder adalah gangguan
mental yang pengidapnya merasa diri sendiri lebih penting dari orang lain
sehingga orang lain harus mengagumi atau memujanya. Penderita NPD ini biasanya
bisa merugikan orang lain loh, dolaners.
Sementara narsis adalah perilaku ketika seseorang merasa terlalu kagum dengan dirinya sendiri dan cenderung mementingkan diri sendiri. Seperti kalau kita suka foto selfie, lalu menguploadnya di sosial media. Etapi, kalaua sekedar narsis saja sih enggak apa-apa. Toh sebenarnya kalau sekedar narsis saja sih bisa jadi narsis yang sehat kok. Seperti yang di jelaskan oleh Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si., Psikolog, kita bisa loh narsis tapi sehat. Yaitu :
- dengan menunjukkan kepedulian sosial dan empati interpersonal,
- memiliki minat yang tulus terhadap gagasan dan perasaan orang lain,
- dan memiliki kemauan untuk menyadari peran pribadi mereka ketika masalah terjadi.
Sementar kalau NPD? Apakah ada NPD yang sehat? NO!
Rata-rata NPD itu merugikan orang lain karena NPD itu egois loh dolaners ☹
Ciri-Ciri NPD
Menurut Mbak Kartika Soeminar, kita tidak bisa mengetahui
seseorang itu NPD dalam waktu yang singkat. Secara ya, Beliau baru tahu kalau
pasangannya itu NPD setelah hidup bersama selama 23 tahun.
Dan tahu enggak sih dolaners, salah satu ciri NPD itu
love boombing. Sewaktu pacaran, mantan suami Mbak Kartika Soeminar ini sukanya
love boombing. Etapi kalau pasangan dolaners suka love boombing, belum tentu
loh dia NPD. Masih ada ciri yang lainnya, hehe…
Selain love boombing, mantan suami Mbak Kartika ini juga
gaslighting. Gaslighting ini adalah bentuk manipulasi yang biasanya terjadi
dalam hubungan yang tidak sehat. Seperti contoh nih dolaners, kita bertanya dan
jawabannya hanya iya atau tidak, akan tetapi seseorang tersebut tidak bisa
menjawabnya dan hanya berputar-putar saja.
Ciri NPD yang lainnya yaitu manipulative—dia yang
bersalah tapi korban yang disalahkan, terus sukanya playing victim, tidak punya
empati dan dia juga enggak segan-segan mempermalukan korbannya di depan umum
loh. Ngeri banget, kan? Dan Mbak Kartika Soeminar sudah mengalaminya sendiri.
Tidak hanya itu saja sih dolaners, orang-orang NPD itu
rata-rata berkarisma sehingga orang-orang yang bukan korbannya tidak akan
percaya kalau dia NPD. Terus, kalau bicara sukanya memonopoli percakapan,
seolah dia tidak mau kalah dan merasa superior sehingga merasa pantas
mendapatkan perlakuan yang istimewa.
Menurut Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si., Psikolog,
seorang NPD juga cenderung serakah, sangat percaya diri, acuh tak acuh, marah
jika dikritik, dan mudah iri hati.
Dan seorang NPD ini juga mempunyai circle-nya sendiri loh
dolaners. Penderita NPD juga tidak merasa kalau dia itu NPD. Jadi, semisal
orang di sekitar dolaners ada yang mempunyai ciri-ciri seperti di atas dan
tidak mau diajak periksa, ya karena seorang NPD tidak merasa kalau dia itu NPD.
Dan jujurly, aku ngebayanginnya saja sudah ngeri. Enggak
bisa dibayangkan bagaimana mentalnya Mbak Kartika Soeminar, selama 23 tahun
hidup bersama seorang NPD.
Dan menurut aku, wajar sih kalau Mbak Kartika Soeminar
sempat mengalami depresi. Etapi, menurut aku dia hebat. Secara Mbak Kartika
Soeminar bisa bangkit dari masa terpuruknya.
Saat ditanya, hal apa yang dilakukan sehingga bisa
bangkit dari masa terpuruknya, yaitu Mbak Kartika Soeminar mengalihkan perasaan
sedihnya ke hal-hal yang positif seperti menulis dan membuat lagu. Selain itu,
Mbak Kartika Soeminar juga memutuskan untuk hidup sehat, rajin berolahraga
sehingga hormon endorfinnya pada keluar tuh. Dan Mbak Kartika Soeminar juga
mencari circle yang positif. Nah, circle positif inituh ngaruh banget loh
dolaners.
Semisal kita bertemu dengan orang-orang yang mempunyai
ciri di atas, kita juga tidak bisa loh melabeli orang tersebut NPD. Bahkan,
Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si., Psikolog yang seorang psikolog pun juga
tidak bisa dengan mudahnya mengatakan seorang itu NPD. Semua butuh pemeriksaan.
Lantas, bagaimana menghadapi seorang NPD?
Jangan dituruti semua kemauannya!!!
Seorang NPD itu ingin kemauannya selalu dituruti. Nah, jangan ya dek ya, jangan! Karena kita bakalan capek sendiri. Menurut Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si., Psikolog, ada 5 langkah yang bisa diterapkan untuk menghadapi seorang NPD. Yaitu :
- menerapkan batasan dengan memperkuat dii agar tidak terlalu memperhatikan perlakuan pengidap NPD. Ya, kita harus bersikap cuek saat menghadapi NPD. Selain iyu juga mengurangi interaksi dan komunikasi,
- afimasi positif dengan memberikan stimulus positif terhadap diri sendiri. Seperti memberikan kata-kata : “saya semakin kuat, saya bisa menghadapi semuanya.”
- melakukan journaling yang merupakan terapi kertas. Contonya, kitab isa mengambil secari kertas, tulis dan gambar luapan isi hati dan emosi kita, lalu robeklah kertas tersebut dan buang,
- dengan pendekatan spiritual seperti meningkatkan ibadah kita,
- konsultasi dengan ahlinya.
Apa sih yang menyebabkan seorang itu NPD?
Ada yang bilang kalau NPD bias terjadi karena faktor
genetic. Tapi NPD juga bisa terjadi karena pola asuh orang tua. Terlalu memuji
anak ternyata juga tidak baik loh dolaners, itu bisa menjadikan anak NPD. Maka
dari itu, kita bisa menyeimbangkan pujian, memuji secukupnya saja sebagai
motivasi.
Karena pasangan Mbak Kartika Soeminar adalah seorang NPD,
Mbak Kartika tidak ingin kalau anaknya sampai NPD juga. Hal yang Mbak Kartika
Soeminar lakukan adalah jarang memuji anaknya bahkan bisa dibilang tidak pernah
dan Mbak Kartika juga sering mengajak anaknya ke panti asuhan untuk menumbuhkan
sikap empati pada anaknya.
Penutup
Acara yang berlangsung selama 2-3 jam tersebut ditutup
dengan terapi lima jari oleh Ibu Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si.,
Psikolog. Terapi lima jari adalah salah satu jenis hipnoterapi menggunakan lima
jari tangan dimana klien dibantu untuk mengubah persepsi ansietas, stres,
tegang dan takut dengan menerima saran-saran diambang bawah sadar atau dalam
keadaan rileks dengan menggerakan jari-jarinya sesuai perintah.
Dolaners, NPD ini bisa terjadi pada lelaki ataupun
perempuan. Sebenarnya aku berharap bakalan ada event selanjutnya yang lebih
besar, yang bisa dihadiri oleh banyak orang—lelaki dan perempuan—agar semakin
banyak yang paham tentang NPD.
Dan itulah dolaners, #KartikaSoeminarStory #NPDSurvivor
#NPDAwareness #BreakTheSilence. Dan semoga, di luar sana tidak ada
Kartika-Kartika yang lainnya ya, dolaners.
Sampai jumpa di cerita selanjutnya 😊