SASAKAWA
PEACE FOUNDATION, SEBUAH HARAPAN BARU UNTUK TAMAN GESANG TAMAN SATWATARU JURUG
SOLO
Hay dolaners, apa
kabarnya? Sudah berapa purnama yah saya tidak menyambangi rumah maya ini. Dan sekalinya
menyambangi, saya mau berbagi cerita soal event yang saya datangi weekend
kemarin.
Jadi nih dolaners,
pada hari Sabtu tanggal 24 Maret kemarin, Blogger Solo diundang ke sebuah acara
yang berada di Taman Satwataru Jurug. Acara tersebut diadakan oleh Dompet
Dhuafa.
Acara kemarin itu
adalah acara ke-5 dari Dompet Dhuafa. Setelah sebelumnya Dompet Dhuafa memberi
bantuan 25 shelter. Di mana bantuan shelter ini diharapkan bisa membantu mereka
yang berkontribusi di Taman Satwataru Jurug.
Selain pernah
memberikan bantuan 25 shelter, Dompet Dhuafa juga pernah membantu soal pentas
budaya dua kali dan pernah memberi bantuan periksa mata dan memberi kaca mata
gratis.
Dan kemarin, Dompet
Dhuafa membawa Sasakawa Peace Foundation.
Sebelum saya jelaskan
lebih lanjut, sebenarnya apa sih Dompet Dhuafa itu? Apa sih Sasakawa Peace
Foundation itu?
Dompet Dhuafa yaitu suatu perusahaan nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.
Dompet Dhuafa ini
didirikan di Indonesia pada bulan Juli 1993. Dan saat ini sudah memiliki
beberapa cabang di China, Jepang, Amerika Serikat, Australia dan perwakilan di
Mesir dan Korea.
Dan siapapun sih bisa
banget bergabung menjadi relawan Dompet Dhuafa loh, dolaners. Tinggal DM ke
twitternya saja.
Sementara Sasakawa Peace Foundation adalah salah satu yayasan sosial yang berasal dari Jepang.
Acara kemarin yah dolaners, disambut hangat oleh anak-anak TK dan masyarakat sekitar. Kedatangan
Mrs. Akiko Horiba, Ms. Mariko Hayashi dan Mr. Kazuhiko Tada disambut meriah
oleh anak-anak. Dan... ada acara lomba mewarnai juga loh buat mereka.
Sebelum ke inti
acara, Mrs. Akiko, Ms. Mariko dan Mr. Tada sempat berkeliling shelter. Mereka ini
adalah sosok yang humble, rendah hati dan tidak sombong. Mengikuti mereka
berkeliling itu... menyenangkan. Apalagi Mrs. Akiko dan Mr. Tada bisa berbahasa
Indonesia.
Bahkan Mr. Tada
sendiri mendukung loh dengan hadirnya shelter-shelter itu. Beliau mendukung
dengan salah satu UKM di sana yang menjual tas-tas yang terbuat dari kulit. Tidak
harus mahal sih katanya, yang penting menunjukkan jati diri kebun binatang Taman
Satwataru Jurug.
Hingga akhirnya kami
ke inti acara, yaitu tentang Taman Gesang.
Taman Gesang ini merupakan salah satu bagian dari Taman Satwatru Jurug. Taman Gesang ini konon katanya didirikan oleh para pecinta keroncong dari Jepang.
Sedikit info ya dolaners, di Jepang itu lagu Bengawan Solo lumayan terkenal loh. Apalagi di
kalangan para orang tua. #nahlohhhh... Jangan bilang kalian anak Indonesia malah tidak tahu dengan lagu Bengawan Solo, yah... malu sama kucing... meong-meong-meong...
Makanya dolaners,
kedatangan Sasakawa Peace Foundation ini diharapkan bisa menghidupkan kembali
Taman Gesang yang nyaris terabaikan. Bahkan, Sasakawa Peace Foundation juga
membuka kerja sama demi kemajuan Taman Satwataru Jurug, khususnya Taman Gesang.
Menurut saya yah dolaners, kedatangan Sasakawa Peace Foundation ini seolah memberi angin segar
untuk Taman Satwwataru Jurug. Apalagi Jurug ini merupakan aset. Aset yang
jangan sampai diabaikan.
Okelah... di Jurug
sudah ada Taman Pelangi yang begitu indah dikunjungi saat malam hari. Dan menurut
saya, Jurug akan lebih indah lagi jika Taman Gesang terawat dan kembali
dihidupkan.
Oh ya, di Taman
Gesang ini ada patung Gedang. Di bawah patung ada loh ukiran not lagu Bengawan
Solo. Keren dech pokoknya.
Dolaners, kalau ke
Solo, jangan lupa mampir yah... doain juga, ke depannya Taman Satwataru Jurug
bakalan menjadi lebih baik lagi. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar