Kamis, 29 Maret 2018

SASAKAWA PEACE FOUNDATION, SEBUAH HARAPAN BARU UNTUK TAMAN GESANG TAMAN SATWATARU JURUG SOLO

Maret 29, 2018


SASAKAWA PEACE FOUNDATION, SEBUAH HARAPAN BARU UNTUK TAMAN GESANG TAMAN SATWATARU JURUG SOLO

Hay dolaners, apa kabarnya? Sudah berapa purnama yah saya tidak menyambangi rumah maya ini. Dan sekalinya menyambangi, saya mau berbagi cerita soal event yang saya datangi weekend kemarin.

Jadi nih dolaners, pada hari Sabtu tanggal 24 Maret kemarin, Blogger Solo diundang ke sebuah acara yang berada di Taman Satwataru Jurug. Acara tersebut diadakan oleh Dompet Dhuafa.

Acara kemarin itu adalah acara ke-5 dari Dompet Dhuafa. Setelah sebelumnya Dompet Dhuafa memberi bantuan 25 shelter. Di mana bantuan shelter ini diharapkan bisa membantu mereka yang berkontribusi di Taman Satwataru Jurug.


Selain pernah memberikan bantuan 25 shelter, Dompet Dhuafa juga pernah membantu soal pentas budaya dua kali dan pernah memberi bantuan periksa mata dan memberi kaca mata gratis.

Dan kemarin, Dompet Dhuafa membawa Sasakawa Peace Foundation.





Sebelum saya jelaskan lebih lanjut, sebenarnya apa sih Dompet Dhuafa itu? Apa sih Sasakawa Peace Foundation itu?

Dompet Dhuafa yaitu suatu perusahaan nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.

Dompet Dhuafa ini didirikan di Indonesia pada bulan Juli 1993. Dan saat ini sudah memiliki beberapa cabang di China, Jepang, Amerika Serikat, Australia dan perwakilan di Mesir dan Korea.

Dan siapapun sih bisa banget bergabung menjadi relawan Dompet Dhuafa loh, dolaners. Tinggal DM ke twitternya saja.

Sementara Sasakawa Peace Foundation adalah salah satu yayasan sosial yang berasal dari Jepang.

Acara kemarin yah dolaners, disambut hangat oleh anak-anak TK dan masyarakat sekitar. Kedatangan Mrs. Akiko Horiba, Ms. Mariko Hayashi dan Mr. Kazuhiko Tada disambut meriah oleh anak-anak. Dan... ada acara lomba mewarnai juga loh buat mereka.


Sebelum ke inti acara, Mrs. Akiko, Ms. Mariko dan Mr. Tada sempat berkeliling shelter. Mereka ini adalah sosok yang humble, rendah hati dan tidak sombong. Mengikuti mereka berkeliling itu... menyenangkan. Apalagi Mrs. Akiko dan Mr. Tada bisa berbahasa Indonesia.

Bahkan Mr. Tada sendiri mendukung loh dengan hadirnya shelter-shelter itu. Beliau mendukung dengan salah satu UKM di sana yang menjual tas-tas yang terbuat dari kulit. Tidak harus mahal sih katanya, yang penting menunjukkan jati diri kebun binatang Taman Satwataru Jurug.

Hingga akhirnya kami ke inti acara, yaitu tentang Taman Gesang.

Taman Gesang ini merupakan salah satu bagian dari Taman Satwatru Jurug. Taman Gesang ini konon katanya didirikan oleh para pecinta keroncong dari Jepang.

Sedikit info ya dolaners, di Jepang itu lagu Bengawan Solo lumayan terkenal loh. Apalagi di kalangan para orang tua. #nahlohhhh... Jangan bilang kalian anak Indonesia malah tidak tahu dengan lagu Bengawan Solo, yah... malu sama kucing... meong-meong-meong...


Makanya dolaners, kedatangan Sasakawa Peace Foundation ini diharapkan bisa menghidupkan kembali Taman Gesang yang nyaris terabaikan. Bahkan, Sasakawa Peace Foundation juga membuka kerja sama demi kemajuan Taman Satwataru Jurug, khususnya Taman Gesang.


Menurut saya yah dolaners, kedatangan Sasakawa Peace Foundation ini seolah memberi angin segar untuk Taman Satwwataru Jurug. Apalagi Jurug ini merupakan aset. Aset yang jangan sampai diabaikan.

Okelah... di Jurug sudah ada Taman Pelangi yang begitu indah dikunjungi saat malam hari. Dan menurut saya, Jurug akan lebih indah lagi jika Taman Gesang terawat dan kembali dihidupkan.





Oh ya, di Taman Gesang ini ada patung Gedang. Di bawah patung ada loh ukiran not lagu Bengawan Solo. Keren dech pokoknya.

Dolaners, kalau ke Solo, jangan lupa mampir yah... doain juga, ke depannya Taman Satwataru Jurug bakalan menjadi lebih baik lagi. Aamiin.