CANDI DI ATAS AWAN
CANDI DI ATAS
AWAN. Candi
Ijo, candi yang bisa kubilang berada di atas awan. Dulu, sebelum aku
meninggalkan jejak langkah di sana, dalam bayanganku Candi Ijo bukanlah sebuah
candi seperti candi yang lainnya. Kupikir Candi Ijo bukanlah candi yang terbuat
dari batu, melainkan rimbunan pepohonan nan hijau yang seperti candi hingga
disebutlah Candi Ijo.
Dan
ternyata, Candi Ijo disebut Candi Ijo lantaran candi yang dibangun pada abad ke
9 ini dibangun di sebuah bukit yang dikenal dengan sebutan Bukit Hijau atau
Gumuk Hijau. Penyebutan nama desa Ijo ini pertama kalinya di sebut dalam
Prasasti Poh yang berasal dari tahun 906 Masehi. Dalam prasasti tersebut ditulis
tentang seorang hadirin upacara yang berasal dari desa Wuang Hijau. Jika benar
demikian maka nama Ijo setidaknya telah berumur 1110 tahun hingga tahun 2016
yang lalu.
Konon,
katanya Candi Ijo ini adalah candi yang tertinggi yang berada di Yogyakarta karena
terletak di ketinggian 410 mdpl. Memang sich, karena Candi Ijo ini memang
berada di atas bukit. Akses menuju ke sanapun jalannya menanjak. Hampir sama
seperti akses menuju Gancik.
Baca
: Surga di Lereng Merbabu
Kompleks
Candi Ijo ini merupakan kompleks percandian yang berteras-teras yang semakin
meninggi ke belakang yakni sisi timur dengan bagian belakang sebagai pusat
percandian. Teras pertama merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke
timur. Sedangkan bangunan pada teras teratas berupa pagar keliling dan delapan
buah lingga patok. Di teras terakhir ini pula candi utama berdiri lengkap
dengan tiga candi perwara. Pada candi utama terdapat sebuah bilik dengan Lingga
Yoni yang melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewi Parwati. Sedangkan di
dalam candi-candi perwara, pengunjung dapat melihat arca candi yang konon
merupakan kendaraan Dewa Siwa dan meja batu atau disebut padmasana. Ragam
bentuk seni rupa juga dapat dijumpai di kompleks Candi Ijo. Salah satunya
ukiran kala makara dengan motif kepala ganda dan beberapa atributnya.
Yang
menarik dari Candi Ijo selain berada di bukit nan tinggi adalah areanya luas
dan pemandangannya sangat indah. Aman kok ajak bocah ataupun orang tua untuk berkunjung ke Candi Ijo. Pemandangan Candi Ijo semakin indah jika kita berkunjung ke sana tatkala bebatuan
candi terguyur sinar mentari senja. Selain itu kita juga bisa menyaksikan
sunset yang indah.
Dan
yang menarik lagi dari Candi Ijo adalah pada teras ke-9 Candi Ijo terdapat
prasasti batu yang memuat mantra-mantra yang diperkirakan berupa kutukan. Sayangnya,
sewaktu aku ke sana aku tidak terlalu memperhatikannya lantaran terlalu
takjud dengan keindahan Candi Ijo.
Oh
ya, untuk masuk ke area Candi Ijo ini gratis kok, cukup membayar Rp 2000,-
untuk bayar parkir motor saja.
Romantis-romantisan di Candi Ijo nih. Kapan-kapan ajak istri kesini ah....
BalasHapusHahaha... pemandangannya indah soalnya, sayang kalo terlewatkan :)
HapusMurah banget tiketnya. Aku belum pernah mak. Duh jadi pengin liat kemesraan mak wit dan suami
BalasHapushaha... 2000 parkir doang Mak... ayuk ajak Pak Abdoel honeymoon kedua mak... hehe
HapusMurah banget tiketnya. Aku belum pernah mak. Duh jadi pengin liat kemesraan mak wit dan suami
BalasHapusOh jadi tau deh asal muasal kata Ijo hehe, udah tua yaa... Enak ya ke candi ijo, pemandangannya indah dan parkirnya itu loh, cuma 2rb aja. Kalo ke Jogja mau ah mampir ke sini..
BalasHapusSipppp.... enggak nyesel deh pokoknya... udaranya juga seger....
HapusEh aku belum pernah ke Candi Ijo. Sayangnya nanti ke Yogya akhir oktober cuma berdua, anak-anak gak ikut
BalasHapusBaru kali ini aku dgr nama candi ijo mba.. Pdhl srg ke jogja loh, tp kmrn2 malah ga tau ttg candi ini.. Kapan2 ke jogja lg, mau deh mampir. Aku tertarik juga krn letaknya tinggi, jd pemandangan k bawah pasti bagus :D
BalasHapusaih..kalau jomblo baca artikel ini pasti langsung baper mbak, serasa mengulang foto prewed. Jadi inget prewedku juga dulu ada yang pakai lokasi candi, candi Jabung tapi..hehe..
BalasHapusnegara kita ini banyak banget ya candi nya, yg merupakan wisata sejarah buat kita
BalasHapus