Selasa, 31 Oktober 2017

KAMPOENG RAWA APUNG, SENSASI MENIKMATI MAKANAN DI ATAS AIR

Oktober 31, 2017
KAMPOENG RAWA APUNG, SENSASI MENIKMATI MAKANAN DI ATAS AIR


KAMPOENG RAWA APUNG, SENSASI MENIKMATI MAKANAN DI ATAS AIR. Makan di atas air? Yang bener ajah! Ntar tenggelam... LOL


Kampoeng Rawa Apung, salah satu restaurant apung yang bernuansa tradisional. Disebut restaurant apung karena restaurant ini mengapung di atas air.  Tepatnya, di atas danau Rawa Pening. Jika kita hendak menuju ke restaurant ini, kita harus naik getek.

Naik getek menuju resto

Kampoeng Rawa Apung ini adalah salah satu tempat wisata di Kabupaten Semarang yang recomended banget untuk keluarga. Tidak hanya ada restaurantnya saja, melainkan di Kampoeng Rawa Apung ini juga ada area bermain untuk anak-anak, kapal bebek yang biasanya disukai anak-anak ataupun cucok meong buat dua sejoli yang tengah memadu kasih. Tak hanya itu saja, di Kampoeng Rawa Apung ini juga ada spot-spot yang cucok meong untuk selfie. Yang lebih mengasyikkan lagi, di Kampoeng Rawa Ambarawa ini juga menyewakan perahu motor yang bisa disewa rame-rame. Dengan naik perahu motor ini, kita cukup membayar 100 ribu saja dan bisa mengelilingi Rawa Pening sembari menikmati keindahan kaki gunung Merbabu. Bahkan ya, akses menuju Kampoeng Rawa Apung saja kita sudah disuguhi dengan pemandangan nan indah dan udara yang sejuk, apalagi di Kampoeng Rawa Apungnya? Jangan ditanya betapa indahnya lukisan-Nya.

Kapal bebek di seberang sana


Spot Selfie


Salah satu area bermain anak


perahu motor
Sementara jika kita ingin menikmati menu di Restaurant Kampoeng Rawa Apung, Kampoeng Rawa Apung ini mempunyai menu yang variatif. Dari menu utama seperti sea food, sayuran, sambal, sampai ada juga menu untuk anak-anak seperti : nugget, sosis ataupun chickhen wing.





Area restaurant yang berada di atas air ini juga tak semuanya lesehan loh. Di restaurant Kampoeng Rawa Apung ini juga ada meja kursi. Kalau sudah memasuki restaurant Kampoeng Rawa Apung ini kita tidak berada di atas air kok.

Untuk menu favorit, Kampoeng Rawa Apung mempunyai menu Es “Kampoeng Rawa”. Menurut saya sich semacam es teller atau es buah gitu. Manis banget. per porsinya Rp 15.000,-.


Es Kampoeng Rawa

Pas saya ke sana bersama kawan-kawan, kami memasan kakap asam manis. Kakapnya itu rasanya spesial. Kayak ada rasa nanas atau cukanya gitu. Pokoknya bedalah sama kakap dari resto lain. Hmm... berasa ada bumbu rahasianya gitu dech... 









Untuk guraminya sich waktu itu pesan yang gurami goreng dan gurami mayones. Rasanya enggak kalah enaknya. Special gitu. #bilangajahenakkarenagratisan. LOL

Untuk sayurannya, pesan kangkung. Tapi saya enggak nyobain. Maklum, saya kurang suka sama sayuran. Pun dengan sambalnya. Saya enggak doyan pedes. #emangpayahkauiniWit...




Untuk keseluruhan, menu-menu di Restaurant Kampeng Rawa Apung ini enak dan tidak mengecawakan. Pun dengan tempatnya. Kita enggak Cuma merasakan sensasi makan di atas air saja, melainkan mata juga bakalan dimanjakan dengan keindahan alam kaki gunung dan hamparan sawah nan hijau serta Rawa Pening.

Untuk makan di Restaurant Kampoeng Rawa Apung ini memang bisa dibilang lumayan mahal. Akan tetapi kalau makan ramai-ramai ya relatiflah yah. Waktu saya ke sana bersama rombongan sekitar 16 orang habis 900-an ribu. Itupun kami sudah kenyang banget dan masih ada sisa yang bisa kami bawa pulang. Saran sich, kalau ke Kampoeng Rawa memang asyiknya rame-rame gitu.




Oh ya, salah satu fasilitas di Kampoeng Rawa Apung yang paling saya suka adalah tersedianya mushola. Jadi, Kampoeng Rawa Apung ini tidak hanya lengkap soal menu restaurantnya ataupun lengkap wahana permainannya, tapi saya suka karena ada musholanya. 


Alamat Kampoeng Rawa
Jl Lingkar Ambarawa Km3 Ambarawa
Kab Semarang Jawa Tengah
Telp. (0851)00170152
Email. info@kampoengrawa.com
Web. www.kampoengrawa.com



Tiket terusan di wahana permainan di Kampoeng Rawa.
Harga tiket terusan Wahana Permainan hari biasa Rp 90.000,-/paket/orang
Harga tiket terusan Wahana Permainan Hari Minggu / Libur Rp 100.000,-/paket/orang
Harga sewa perahu motor Rp 100.000,-


RUMAH MAKAN MBAK TOEN: TEMPAT BOLEH SEDERHANA, TAPI RASANYA MANTAP JIWA LOH!

Oktober 31, 2017
RUMAH MAKAN MBAK TOEN: TEMPAT BOLEH SEDERHANA, TAPI RASANYA MANTAP JIWA LOH!

RM. MBAK TOEN, TEMPAT BOLEH SEDERHANA, TAPI RASANYA MANTAP JIWA LOH! Hayo, siapa yang belum tahu tentang Rumah Makan Mbak Toen ini? Rumah makan sederhana yang berada di Jalan Raya Salatiga – Banyubiru KM. 5 atau lebih mudah dikatakan jalan pintas antara Salatiga – Ambarawa ini sudah sering masuk tivi loh. Trans 7, Trans TV, SCTV, Indosiar dan ANTV pernah loh meliputnya. Jadi, jangan bilang kalau enggak tahu yah? #padahalsayajugaenggaktahusebelumnya. Wkwkwk... LOL



Rumah Makan Mbak Toen ini sebenarnya hanyalah rumah makan sederhana. Jauh banget dari kata mewah. Wong ketika kita masuk ke area rumah makan, kita langsung disuguhi dengan hamparan tikar tanpa meja. Kalau makan bareng-bareng ya kita tinggal bikin gerombolan ala-ala melingkar kayak orang bancaan atau kendurenan gitu. Jauh banget dari kata mewah wah wah. Akan tetapi, meskipun begitu keadaannya, Warung Makan Mbak Toen ini selalu ramai. Area parkirnya juga sering terisi mobil-mobil mewah aka pembelinya.

Suasana Lesehan di Rumah Makan Mbak Toen

Nimkatnya makan lesehan di Rumah Makan Mbak Toen

Yups, tempatnya boleh sederhana. Tapi rasa masakannya? Mantap jiwa euy? Jangan ditanya gimana rasanya, kalau rasanya enggak enak ya enggak mungkin tho diliput dari stasiun tivi skala nasional?

Pun dengan harga, harga sich menurut saya relatif. Pas saya dan kawan-kawan ke sana kemarin, perorang bisa dibilang Cuma 25 – 30 ribuan doang. Itupun dengan porsi jumbo loh aka porsi para kuli. Beneran, saya enggak bohong. Jadi, Rumah Makan Mbak Toen ini emang cucok meong dech buat kalian-kalian yang suka banget wisata kuliner.

Sebenarnya yah, Rumah Makan Mbak Toen ini punya menu andalan, yaitu nasi pecel keong. Akan tetapi, pas saya dan kawan-kawan mampir di sana kemarin malah pesen nasi pecel belut. Yah, saya suka banget sama belut. Buat saya, rasanya juawaraaakkkk. Belutnya empuk, tidak alot.
Belut Goreng Rumah Makan Mbak Toen

Nasi Pecel Belut Rumah Makan Mbak Toen

Sementara teman saya, pada pesan nasi pepes mujahir goreng maupun bakar. Dan tahu enggak? Mujahirnya itu gede sangat, bisa buat lauk 2 orang loh. pokoknya, mampir di Warung Makan Mbak Toen ini dijamin kenyang dech. Hohoho...

Mujahir Bakar Rumah Makan Mbak Toen

Mujahir Goreng Rumah Makan Mbak Toen

Nasi Pepes Mujahir Rumah Makan Mbak Toen

Rasa pecelnya itu bumbunya kerasa banget. Yummy dech. Ke sana pas perut tengah lapar-laparnya pasti bakalan lebih asyique.

Oh ya, selain nasi pecel keong yang jadi menu andalan Rumah Makan Mbak Toen adalah kolak ketan. Temen saya pesen, tapi sayangnya saya malah enggak nyicipin.

Kolak Ketan Rumah Makan Mbak Toen

Dan sekedar saran sich, kalau makan di Warung Makan Mbak Toen ini, kalau sudah pesen kolak ketan, alangkah lebih baiknya engga pesan makan nasi. Karena pasti bakalan enggak kuat. Porsi nasinya saja sudah banyak, dan mubadzir ajah kalau sampai enggak ke makan.

Oh ya, di depan Rumah Makan Mbak Toen ini juga ada pemandian loh. pemandiannya sich sebenarnya ada restonya gitu, tapi pesona Rumah Makan Mbak Toen kayaknya memang lebih menggoda dech. Jangan heran, kalau weekend, banyak yang habis renang terus jajan di Rumah Makan Mbak Toen.

Menu Rumah Makan Mbak Toen


Rumah Makan Mbak Toen, salah satu tempat makan recomended di Kabupaten Semarang. Tempatnya boleh sederhana, tapi rasanya? Jangan ditanya, pokoknya mantap jiwa dan harga juga standar kok. Mampir Rumah Makan Mbak Toen, ojo wedi dikepruk alias harga dimahal-mahalin. Enggak kok...





Selasa, 10 Oktober 2017

CANDI DI ATAS AWAN

Oktober 10, 2017
CANDI DI ATAS AWAN

CANDI DI ATAS AWAN. Candi Ijo, candi yang bisa kubilang berada di atas awan. Dulu, sebelum aku meninggalkan jejak langkah di sana, dalam bayanganku Candi Ijo bukanlah sebuah candi seperti candi yang lainnya. Kupikir Candi Ijo bukanlah candi yang terbuat dari batu, melainkan rimbunan pepohonan nan hijau yang seperti candi hingga disebutlah Candi Ijo.

Dan ternyata, Candi Ijo disebut Candi Ijo lantaran candi yang dibangun pada abad ke 9 ini dibangun di sebuah bukit yang dikenal dengan sebutan Bukit Hijau atau Gumuk Hijau. Penyebutan nama desa Ijo ini pertama kalinya di sebut dalam Prasasti Poh yang berasal dari tahun 906 Masehi. Dalam prasasti tersebut ditulis tentang seorang hadirin upacara yang berasal dari desa Wuang Hijau. Jika benar demikian maka nama Ijo setidaknya telah berumur 1110 tahun hingga tahun 2016 yang lalu.


Konon, katanya Candi Ijo ini adalah candi yang tertinggi yang berada di Yogyakarta karena terletak di ketinggian 410 mdpl. Memang sich, karena Candi Ijo ini memang berada di atas bukit. Akses menuju ke sanapun jalannya menanjak. Hampir sama seperti akses menuju Gancik.


Kompleks Candi Ijo ini merupakan kompleks percandian yang berteras-teras yang semakin meninggi ke belakang yakni sisi timur dengan bagian belakang sebagai pusat percandian. Teras pertama merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Sedangkan bangunan pada teras teratas berupa pagar keliling dan delapan buah lingga patok. Di teras terakhir ini pula candi utama berdiri lengkap dengan tiga candi perwara. Pada candi utama terdapat sebuah bilik dengan Lingga Yoni yang melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewi Parwati. Sedangkan di dalam candi-candi perwara, pengunjung dapat melihat arca candi yang konon merupakan kendaraan Dewa Siwa dan meja batu atau disebut padmasana. Ragam bentuk seni rupa juga dapat dijumpai di kompleks Candi Ijo. Salah satunya ukiran kala makara dengan motif kepala gand­a dan beberapa atributnya.


Yang menarik dari Candi Ijo selain berada di bukit nan tinggi adalah areanya luas dan pemandangannya sangat indah. Aman kok ajak bocah ataupun orang tua untuk berkunjung ke Candi Ijo. Pemandangan Candi Ijo semakin indah jika kita berkunjung ke sana tatkala bebatuan candi terguyur sinar mentari senja. Selain itu kita juga bisa menyaksikan sunset yang indah.

Dan yang menarik lagi dari Candi Ijo adalah pada teras ke-9 Candi Ijo terdapat prasasti batu yang memuat mantra-mantra yang diperkirakan berupa kutukan. Sayangnya, sewaktu aku ke sana aku tidak terlalu memperhatikannya lantaran terlalu takjud dengan keindahan Candi Ijo.

Oh ya, untuk masuk ke area Candi Ijo ini gratis kok, cukup membayar Rp 2000,- untuk bayar parkir motor saja.


Galeri Foto Candi Ijo :