Tampilkan postingan dengan label Traveloka Pulau Samosir Lomba Blog. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Traveloka Pulau Samosir Lomba Blog. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Oktober 2022

Lihat Dunia Lagi Bareng Teman Hidup Traveloka ke Samosir

Oktober 12, 2022

 #LihatDuniaLagi Bareng Teman Hidup Traveloka ke Samosir

 

“Dasar anak keturunan ikan!!!”

 

Sepenggal dialog yang sampai saat ini selalu saya ingat. Bahkan, meskipun saya hafal jalan ceritanya, saya tak pernah bosan untuk membaca ceritanya maupun menonton filmnya.

 

Yups, sepenggal dialog di atas adalah bagian dari cerita rakyat Asal Usul Danau Toba.

 

Semenjak saya masih duduk di bangku SD dan SMP, buku favorit saya adalah buku cerita rakyat. Dan sewaktu SMP, setiap hari saya ke perpustakaan dan pasti saya meminjam buku cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Termasuk cerita rakyat dari Sumatera Utara, dan yang paling membekas dalam benak saya adalah Asal Usul Danau Toba.

 

Asal Usul Dana Toba semakin melekat dalam ingatan saya, apalagi ketika saya melihat pecahan uang seribuaan zaman dahulu. Lalu, ditambah lagi Ibu selalu bilang, “Di tengah Danau Toba itu ada Pulau Samosir. Dan itu kampung halaman Budhemu.”

 


Yups. Ibu saya 5 bersaudara. Ibu anak nomor 4 dan keempat saudaranya laki-laki semua. Jadi, Ibu adalah satu-satunya anak perempuan almarhum Kakek dan Nenek. Dua dari saudara Ibu merantau ke Pulau Sumatera. Mereka tinggal di Jambi. Dan salah satu saudara Ibu—lebih tepatnya anak pertama almarhum Kakek dan Nenek—menikah dengan seorang perempuan dari Samosir. Hmm, tepatnya dari daerah Parbaba.

 

Keinginan ingin mengunjungi Toba dan Samosir semakin kuat tatkala Budhe pulang ke Jawa dan bercerita tentang masa kecilnya di Samosir. Sering berenang di pantai bersama kawan-kawannya dan rasanya sangat menyenangkan sekali. Apalagi kalau saya melihat potongan video-video tentang wisata di Samosir dari sosial media, ah hasrat ingin #melihatdunialagi bareng #temanhidup semakin menjadi.

 

Jadi, kalau ditanya kenapa pengen ke Samosir?....

Kenapa bukan Bali, Pulau Komodo, Raja Ampat, atau Karimunjawa yang lebih dekat dari tempat saya tinggal, alasannya adalah…

 

Pertama, saya ingin sekali ke Samosir bareng #temanhidup karena saya tidak hanya ingin berwisata sekedar #melihatdunialagi ataupun healing. Melainkan, saya kepengen ke Samosir bareng #temanhidup karena saya juga ingin bersilahturahmi dengan keluarga besar Budhe di Samosir.

 


Sewaktu saya menikah, beberapa saudara Budhe juga ikut pulang ke Jawa dan datang di hari pernikahan saya. Lalu, sewaktu Abang saya menikah di Jambi, Ibu dan Adek saya juga ke Jambi dan bertemu dengan keluarga besar Budhe yang dari Samosir. Dan rasanya, saya juga ingin ke kampung halaman Budhe bareng #temanhidup agar silahturahmi di antara kami semakin erat.

 

Oh ya, #temanhidup yang saya maksud bukan sekedar #temanhidup seperti suami ataupun anak, melainkan saya juga ingin sekali mengajak #temanhidup saya yaitu orang tua saya 😊

 

Alasan kedua saya kenapa ingin ke Samosir? View Samosir itu cakep banget. Pulau di tengah Danau Toba yang merupakandanau terdalam, dan pemandangannya itu bagus banget. Di Samosir banyak wisata alam tersembunyi. Dan di Samosir, ada wisata pantai, air terjun, bahkan ada danau di atas danau. Nah, bingung kan? Sama, makanya saya pengen banget ke Samosir dan lihat danau di atas danau di sana.

 


Selain itu, dari Samosir kita juga bisa melihat sunset dan sunrise yang menawan.  Terus, di Samosir ada Bukit Sibea-Bea yang saat ini sedang ditutup karena adanya pembangunan.dan enggak sabar sih pengen melihat Bukit Sibea-Bea setelah selesai pembangunan patungnya.

 

Alasan ketiga, kenapa saya ingin ke Samosir  karena Samosir bisa dibilang jantung budaya Batak Toba. Sebagai seseorang yang lahir dan besar di Jawa, jujurly saya kepo dengan kebudayaan-kebudayaan di luar Jawa. Khusunya budaya Batak Toba.

 

Saya takjub banget sewaktu adek saya mengirimi saya video pernikahan Abang yang kental banget dengan budaya Batak-nya. Dan rasa takjub itu membuat saya ingin sekali mengenal lebih dalam tentang budaya Batak Toba di Samosir.

 

Lantas, jika semesta mengizinkan saya #melihatdunialagi bareng #temanhidup ke Samosir, destinasi wisata mana saja yang ingin dikunjungi?

 

Meski baru keinginan, rasanya kehaluan saya tidak lengkap jika saya tidak membuat list, tempat wisata mana saja yang ingin saya kunjungi.

 

Tempat yang ingin saya kunjungi pertama kali jika sampai Samosir adalah kampung halaman Budhe, Desa Parbaba. Lalu mengunjungi Pantai Pasir Putih Parbaba.

 


Mungkin buat para dolaners yang sudah mengunjungi Samosir, pasti tidak asing lagi dengan Pantai Pasir Putih Parbaba. Secara, Pantai Pasir Putih Parbaba merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Samosir.

 

Lantas, apa yang menarik dari Pantai Pasi Putih Parbaba?

Seperti yang saya jelaskan di atas, Samosir menawarkan pemandangan yang memanjakan mata. Pun dengan Pantai Pasir Putih Parbaba.

 

Kalau biasanya saya ke pantai di daerah Gunung Kidul, Jogjakarta dan saya akan menemui ombak-ombak tinggi dengan hamparan laut luas, berbeda dengan yang akan saya temui jika ke Pantai Pasir Putih Parbaba. Karena di Pantai Pasir Putih Parbaba, kita akan disuguhi dengan keindahan puncak bukit yang mengelilingi Danau Toba.

 

Lalu, di Pantai Pasir Putih Parbaba kita juga akan bertemu dengan angin yang bertiup sepoi-sepoi dengan udaranya yang sejuk.

 

Oh ya, di Pantai Pasir Putih Parbaba ini tidak hanya menawarkan keindahan alam saja, melainkan di Pasir Putih Parbaba juga ada spot foto kekinian dan juga permainan yang memicu adrenalin, seperti : banana boat, ufo boat, donat boat, mebel boat, sepeda air, dan cano.

 

Pantai pasir putih di Samosir sebenarnya bukan hanya Pantai Pasir Putih Parbaba saja, melainkan ada : Pantai Batu Hoda, Pantai Pasir Putih Parparean, Pantai Lumban Bul-Bul, dan Pantai Indah Situngkir.

 

Tempat wisata lain yang ingin saya kunjungi ketika sampai di Samosir adalah Kampung Ulos Hutaraja. Kampung Ulos Hutaraja ini adalah sebuah kawasan yang berada di tepian Danau Toba. Dan seperti namanya, Kampung Ulos Hutaraja ini adalah sebuah Kawasan pembuatan kain ulos khas Batak. Dan pembuatan kain ulosnya pun juga masih manual.

 

Berkunjung ke Kampung Ulos Hutaraja, selain melihat pembuatan kain ulos secara manual, kita juga akan mengenal rumah adat Rumah Bolon.

 


Rumah Bolon ini adalah bentuk rumah tradisional suku Batak Toba. Kalau biasanya melihatnya di dalam atlas, kalau berkunung ke Samosir kita bisa melihat secara langsung bentuk Rumah Bolon.

 

Di Samosir juga banyak air tejunnya loh dolaners, antara lain : Air Terjun Efrata, Air Terjun Limbong, Air Terjun Sitapigagan, Air Terjun Sigarantung, dan Air Terjun Naisogop.

 

Dari beberapa air terjun tersebut, saya ingin mengunjungi Air Terjun Naisogop karena di sekitar Air Terjun Naisogop sampai ke Bukit Sibea-Bea ini banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi, seperti Hutan Pinus Tele dan Menara Pandang Tele.

 

Peta Wisata Samosir - https://samosirkab.go.id/


Lantas, apa yang menarik dari Air Terjun Naisogop? Air terjun yang mengalir dari tebing setinggi 12 meter ini ternyata juga menyimpan cerita seperti Asal Usul Danau Toba loh, dolaners. Ternyata Naisogop ini berasal dari nama seorang perempuan yang bunuh diri lantaran setelah menikah dia ditinggal merantau sang suami, padahal saat itu dia tengah mengandung. Dan disaat sang suami merantau, Naisogop ini melahirkan anaknya. Akan tetapi, dia mendengar berita kalau sang suami telah menikah lagi dengan perempuan lain di perantauan. Karena kecewa pada sang suami, Naisogop tega membuang anaknya sendiri ke kendang babi hingga mati. Dannn… akhirnya sang suamipun pulang. Ternyata, suaminya setia dan tidak menghianatinya. Karena tidak mampu menanggung rasa bersalahnya, Naisogop bunuh diri dengan diam-diam menaiki tebing curam lalu menceburkan dirinya ke pusaran air terjun.

 

Selain itu, yang menarik dari Air Terjun Naisogop adalah panoramanya yang seolah diapit  oleh batuan yang tinggi. Dan sekeliling Air Terjun Naisogop di kelilingi dengan pepohonan beringin, tumbuhan ilalang, dan bongkahan batu beraneka ukuran.

 

 

Dan tempat wisata yang harus dikunjungi kalau ke Samosir adalah Bukit Sibea-Bea yang viral banget di sosial media. View jalanan berkelok-kelok dan keelokan alam hijaunya yang berpadu dengan Danau Toba seolah menjadi daya tarik tersendiri.

 

Itu hanya sebagain tempat wisata di Samosir, karena di Samosir ini banyak sekali tempat wisatanya yang recommended untuk dikunjungi. Dan kalau dibahas satu-satu pasti bakalan panjaangggg ceritanya, hehehe 😊

 

Nah, kalau sudah membahas tempat wisatanya, bagaimana dengan kulinernya? Karena biasanya tempat wisata satu paket dengan kulinernya.


 

Dari beberapa sumber yang saya baca, ada beberapa kuliner khas Samosir yang wajib untuk dicoba. Diantaranya :

1.       1. Sasagun. Sasagun ini adalah makanan khas Batak yang rasanya manis dan gurih. Sasagun ini terbuat dari tepung beras dan gula merah yang digoreng tanpa menggunakan minyak.

2.       2. Ikan mas arsik atau ikan tarsik adalah salah satu kuliner khas Samosir. Yang unik dari kuliner yang satu ini adalah ikan mas-nya dipanen langsung dari Danau Toba. Saat dimasak, sisik ikan masnya dibiarkan tetap utuh. Dan untuk memasaknya dibutuhkan bumbu tambahan, seperti bunga kecombrang, andaliman, bawang batak, dan lain-lain.

3.      3. Dali ni horbo atau dikenal dengan sebutan keju Batak ini berbahan dasar susu Kerbau. Cara memasaknya, susu kerbau dimasak selama 10 menit dengan tambahan air nanas dan air perasan daun pepaya segar seingga akan tercipta cita rasa yang unik.

4.      4. Mie gomak. Ternyata di Samosir juga ada mie khas Samosir ya doaners, yaitu Mie gomak. Mie gomak ini lebih mirip dengan pasta. Mie gomak ini adalah mie lidi yang telah disiram dengan santan dan ditaburi andaliman. Cara memakannyapun bisa digoreng atau diberi kuah.

5.      5. Sambal tuk tuk. Untuk pecinta sambal, ke Samosir wajib mencicipi sambal tuk tuk. Sambal tuk tuk ini terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabai merah, kemiri,  garam, dan tambahan andaliman serta jeruk nipis. Sambal tuk tuk ini sangat cocok jika dinikmati bersama ikan teri atau ikan aso-aso.

6.      6. Naniura merupakan makanan khas Samosir yang berbahan dasar ikan segar yang tidak mengalami proses pemasakan seperti pengolahan ikan pada umumnya. Jadi, ikannya cukup direndam dengan asam selama 4 sampai 5 jam. Lalu dibaluri dengan bumbu khas Samosir.

7.    7.   Manuk napinadar. Kalau orang Jawa, manuk adalah sebutan untuk burung, berbeda dengan di Samosir yang artinya ayam. Sementara napinadar sendiri artinya dibakar, jadi manuk napinadar adalah ayam bakar khas Samosir. Di mana ayamnya adalah ayam asli Samosir.

 

 

Tempat wisata sudah dibahas, pun kulinernya. Kalau dari Boyolali ke Samosir, pasti dong di Samosir tidak cukup satu hari saja. Lantas, bagaimana dengan penginapannya?

 

Soal transportasi ataupun penginapan, pastinya langsung saya serahkan ke #temanhidup Traveloka dong. Jangankan dolan ke luar pulau, ke luar kota saja kalau mau staycation pasti dong lewat Traveloka.

 

Kenapa Traveloka?

Jujurly, soal membeli tiket transportasi, booking hotel, Traveloka ini adalah aplikasi favorit saya. Apalagi soal booking hotel, pasti Traveloka hotel menjadi andalannya saya. Alasannya?

1.      - Traveloka ini sering banget ada promonya. Dan kalau ngasih promo sih enggak main-main.

2.      -  Booking hotel murah di Traveloka itu harganya sudah termasuk pajak. Dan dari pengalaman nih, saya sempat tergoda sama harga yang lebih murah dari Traveloka dan ternyata belum termasuk pajak dan ujung-ujungnya harganya lebih mahal dari Traveloka. Jadi, menurut saya Traveloka ini harganya sudah termasuk pajak dan harganya termurah.

3.      - Terhindar dari salah kamar.

4.      - Tidak takut kehabisan kamar.

5.      - Bookingnya mudah dan pembayarannya juga mudah 😊

 

Terus, di Samosir mau menginap di mana saja?

Saya sendiri sudah cek dan ricek hotel-hotel yan ada di Samosir. Awalnya, saya pikir penginapan di Samosir bakalan mahal banget, eh ternyata harganya cukup ramah di kantong.

 

Dan berikut adalah beberapa penginapan yang saya list jika saya mengunjungi Samosir.

1.       Toledo Inn

Toledo Inn adalah salah satu hotel di Samosir yang berada di Jalan Lingkar Tuk-Tuk Siadong, Samosir, Tuktuk Siadong, Danau Toba, Indonesia, 22395. Saya memilih hotel ini karena saya jatuh hati dengan bangunannya yang unik. Harganya mulai dari 500-an ribu dan banyak sekali pilihan kamarnya.

 


Berdasarkan reviewnya, hotel ini termasuk hotel yang recommended. Cocok untuk staycation bareng keluarga, fasilitas juga lengkap, dan tidak jauh dari tempat wisata.


2.       Saulina Resort

Saulina Resort ini beradaAek Rangat, Pangururan, Ps. Pangururan, Samosir, Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesia, 22392. Saya memilih resort ini karena menawarkan pemandangan Danau Toba yang indah. Selain itu, reviewnya juga bagus, harganya juga sama seperti Toledo InnHotel, sekitar 500 ribuan.

 


Itu adalah 2 hotel yang menjadi incaran saya jika saya berkesempatan mengunjungi Samosir 😊 Dan kedua hotel tersebut bisa saya booking lewat Traveloka.

 

Nah dolaners, salah satu impian saya adalah #lihatdunialagi bareng #temanhidup dan mengunjungi Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba—danau terdalam di dunia. Semoga dan semoga, keinginan tersebut segera terwujud ya dolaners, aamiin.

 

Buat dolaners yang ingin #lihatdunialagi bareng #temanhidup "Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini:  https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan"

 

Soal akomodasi, penginapan, bahkan tiket masuk tempat wisata, serahkan saja pada #temanhidup Traveloka 😊

 

Referensi artikel dan foto (diedit) :

https://www.travelingmedan.com/2019/07/pantai-pasir-putih-di-danau-toba.html
https://samosirkab.go.id/pariwisata/
https://www.libur.co/kulinery/makanan-khas-samosir
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/sinta-listiyana-2/5-kuliner-populer-khas-samosir-c1c2?page=all
https://www.idntimes.com/travel/destination/naufal-al-rahman-1/wisata-bukit-sibea-bea-sumatra-utara
https://www.itrip.id/pantai-parbaba-samosir
https://www.ninna.id/air-terjun-naisogop-kisah-cinta-dendam-dan-kesetiaan/
https://www.idntimes.com/travel/destination/rena-murti/potret-air-terjun-naisogop-samosir-c1c2?page=all