Minggu, 05 Maret 2017

GEMBIRA LOKA ZOO DAN PARANGTRITIS

GEMBIRA LOKA ZOO DAN PARANGTRITIS

GEMBIRA LOKA ZOO DAN PARANGTRITIS. Jogja, selalu mengungkap sejarah pada cerita cinta yang tak pernah terlupa seiring berjalannya waktu. Jogja selalu menyimpan kenangan yang selalu membawa kebahagiaan pada masa yang akan datang. Tertoreh cerita dan aku selalu ingin mengulangnya, selalu dan selalu.

Jika berbicara tentang Jogja, sama halnya berbicara pada inginku yang selalu dan selalu mau menginjakkan kaki di Jogja. Iya, Jogja, kota istimewa yang menyimpan cerita cinta tentang kita. *tsaaahhhh.


Tapi kali ini, aku tak akan membahas seputar cerita cinta kita di Jogja. Aku juga tak akan mengungkap sepanjang jalan kenangan di Malioboro yang pernah mengukir sejarah kita. Tapi aku hanya ingin mengungkap tentang dua tempat yang kudatangi seorang diri. Tempat yang sebenarnya ingin kudatangi bersama keluarga kecil dan tempat yang menyimpan cinta tak terungkap akan masa laluku.


Kau pasti tahu di mana itu, iya mana lagi kalau bukan Gembira Loka Zoo dan Pantai Parangtritis. Kau tahu, seharusnya waktu itu aku mengajakmu dan buah hati kita, tapi nyatanya apa? Aku mengajak adikku dan berkelana laksana embak-embak tanpa tanggungan. Dan kau juga tahu, banyak nyinyiran yang pada akhirnya harus kuperdengarkan hingga aku disebut ibu yang tega. Padahal... kau sebenarnya lebih tahu segalanya, bukan?


Tapi aku tak peduli. Karena bulan berikutnya kau dan buah hati kita akan mendatangi Gembira Loka Zoo. Aku juga tak peduli apa kata mereka, karena aku butuh waktu seorang diri untuk mengembalikan kewarasanku sebagai seorang perempuan dengan gelar seorang isteri dan seorang ibu.

Argh... sudahlah. Aku tak akan membahas segala tetek bengek itu. Tapi sejenak biarkan aku bercerita tentang kedua tempat yang kudatangi itu. Karena sejujurnya, aku menaruh harap jika aku, kamu dan buah hati kita akan berkeliling Jogja bertiga, dari Solo naik kereta, lalu kita turun di Stasiun Tugu, mencari hotel di Jogja yang banyak bertebaran di area Malioboro.

Lalu, keesokan harinya kita mendatangi tempat sewa mobil di Jogja. Kita menyewa mobil dan akan berkeliling Jogja. Iya, berkeliing Jogja seperti Rangga-Cinta itu? Bukankah kau dan buah hati kita sudah memberi nama dan memanggilku, Cinta?


Argh... kenapa aku malah kembali berangan? Bukankah aku akan pamer kalau aku naik jet ski. Mungkin jika aku mengajakmu dan buah hati kita, aku tak akan naik jet ski karena buah hati kita merengek-rengek dan tak membiarkanku menerjang danau buatan itu dengan jet ski.


Kau tahu, sebenarnya aku iri pada beberapa kawan yang ke Gembira Loka Zoo bersama keluarga mereka. Tapi tak mengapa, toh akhirnya kau dan buah hati kita berkelana mengintari Gembira Loka Zoo.


Gembira Loka Zoo sangat luas, lebih luas dari Taman Satwataru Jurug yang beberapa bulan lalu kita datangi. Binatangnya juga komplit, bahkan di Gembira Loka Zoo kita bisa melihat pinguin.

Aneka macam burung juga sangat komplit, tempatnya pun bersih. Ada guanya pula. Kurasa, sehari berasa kurang untuk mengelilingi Gembira Loka Zoo dan berkenalan pada setiap binatang yang ada.

Tapi karena waktu yang tak banyak, cukup 3 jam aku dan kawan-kawanku berada di sana. Aku sama sekali tak berkeliling, aku hanya naik jet ski dan menunggu kawanku naik gajah.


Jika kau tanya kenapa aku tak ikut naik gajah, karena sewaktu kecil aku sudah pernah naik gajah. Lagipula, bukankah kau tahu kalau sebenarnya aku ingin mengajak buah hati kita naik kuda?


Hmm... beralih dari Gembira Loka Zoo, aku kembali menapakkan kaki di Parangtritis. Pantai dengan sejuta cerita.

Sejenak, malam ini biarlah aku bernostalgia dengan satu kenangan di saat aku masih sendiri. Disaat waktu masih merestuimu bersama dia, dia yang selalu menjadi mimpi buruk dan luka tersendiri bagiku. Dia yang terdahulu mengenal dan memilikimu. Dan dia... masa lalumu yang sebenarnya kuharapkan tak pernah ada.

Argh, kenapa aku membahasmu dengannya? Bukankah aku hanya ingin bernostalgia dengan kenangan di sudut Parangtritis? Kenangan saat aku bersama kawan-kawan kampus kita bermain di tepi pantai. Bercinta dengan pasir dan ombak. Hingga ternyata tak pernah kupahami, ada dua hati yang teriris melihat tawaku bersama kawan-kawanku.


Kau tahu siapa mereka. Mereka yang menganggapmu merebutku dari mereka. Mereka, iya mereka. Kau sendiri menyadarinya, bahwa perempuan yang kaunikahi ini pernah menjadi racun di antara dua orang sahabat.

Tapi sudahlah... bukankah itu hanya sebuah kenangan, kan? Kenangan yang akan membuatku tersenyum malu tiap kali menginjakkan kaki ke Parangtritis. Seperti akhir tahun kemarin, saat sore menjelang aku kembali menginjakkan kaki ke Pantai Parangtritis. Dan masih tetap tanpa kamu, tapi juga tanpa mereka. Karena kali ini, kuinjakkan kaki di Parangtritis bersama rombongan teman kantor.

Kau tahu, Parangtritis kali ini bagiku terlihat lebih indah. sebenarnya aku menunggu senja datang, dan aku membayangkan mencumbu senja bersamamu. Tapi sayang... aku melewatkannya dan kau, tak di sampingku.


Mungkin kemarin, senja di Parangtritis bersamamu hanya angan yang tak tersampaikan, seperti cinta mereka yang terpendam bersama ombak Parangtritis. Tapi aku selalu berharap, tahun ini kita akan menikmati senja di Parangtritis, entah hanya berdua, atau bertiga bersama buah hati kita.


Kemarin, Parangtritis begitu ramai. Banyak keluarga yang menikmati Pantai Parangtritis. Banyak anak-anak naik ATV ataupun delman. Dan kau tahu, ada turis yang tengah Liburan di Indonesia dan menginjakkan kakinya di Parangtritis. Dan, jangan bilang-bilang ya, aku dan adikku (yang kebetulan menemaniku) mengikuti pose berfoto mereka. Hehehe...


Itulah... itulah ceritaku bersama Jogja yang aku kunjungi tanpamu. Kau tahu, sehari di Jogja tak memberikan kepuasan bagiku, tanpa tanpamu dan buah hati kita, kupuaskan sehari di Jogja.



Karena mimpiku, hari esok kita bertiga akan berkeliling Jogja bersama. Menginap di Jogja, menyewa mobil dan mengukir sejarah di kota Jogja, kota penuh cinta.

14 komentar:

  1. foto-fotonya kekinian banget sik. Hihihi..

    BalasHapus
  2. Setiap tempat punya cerita....foto foto nya lucu2 bu

    BalasHapus
  3. serunya...... blm pernah ke sini... semoga ada kesempatan ke sini juga mbak... btw, InsyaAllah nanti saya follow IGEnya ya....

    BalasHapus
  4. Lama nggak ke GL zoo..ternyata sekarang makin cakep

    BalasHapus
  5. Parangkusumo juga sip mbak buat meditasi nenangin pikiran ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga ada kesempatan ke sana, saya malah belum pernahhh...hehe

      Hapus
  6. wuih mak witri dolan dolan ning arah jogja..

    BalasHapus
  7. Asyik Mak Witri dolan dolan Dewe, gpplah sekali sekali jalan tanpa anak buat refreshing.

    BalasHapus
  8. kalau parangtritis, jadi ingat pengalaman pertama saat SMP ke sini

    BalasHapus